JURNAL #16_TAK CUKUP EMPAT HLM SAJA (ED.PERPUS KOTA JOGJA)

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Sugeng Riyadi Menawi Wonten Lepat Dingapunten
Taqoballahu Minna Wa Minkum
Shiyamana Wa Shiyamakum



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Idulfitri yaaak teman-teman. Semoga ke depan kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga kita juga masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin
Lamaa sudah nggak ngeblog. Sibuk banget ada freelance job..ahahaa sok-sok an. Maaf lama banget nggak ngepost. Kali ini mau share apa ya? Bingung… Oh iya saya baru-baru ini datang ke perpustakaan Kota Yogyakarta. Iseng-iseng aja main kesana. Sendirian ga ada kawan. (pejuang single lillah)..ehehe cariaman.com

Perpustakaan Kota Yogyakarta biasanya buka pukul 08.00 di hari Senin-Kamis. Nah tepat malam Jum’at ini saya menyibukkan ke istana buku tersebut. Waah seneng banget rasanya. Sepiiiiii gak ada banyaak orang. Bahkan yang nongol baru saya seorang saja ditemani mbak-mbak dan mas-mas pustakawan. Jadi bener-bener sendiri untuk ukuran pemustaka. Duduk dilihatin buku-buku.. :D

Berangkat dari rumah pukul 07.30 dan sampai lokasi sekitar pukul 07.50 dengan jarak dari rumah ke perpustakaan sekitar 10 KM. Ternyata pintu gerbang masih tertutup. Saya putuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus terlebih dahulu karena perjalanan kesana hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Benar saja. Saya ke perpustakaan kampus memang sudah buka dan sudah banyak motor terparkir. Tapi disana saya hanya numpang wifi an dan gak masuk ke dalam. Hanya di luar saja. Menunggu motor-motor yang terparkir (tukang parkir)…ohohohooo

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 tak terasa sudah 15 menit saya menghabiskannya untuk wi fi an. Pertanyaannya. Kenapa saya nggak masuk ke dalam? Karena wifi kampus dibatasi kuotanya. Sedangkan di perpustakaan Kota Yogyakarta kita bisa menikmati wifi nya sampe pegel. Sampe malem. Dan sampe batrai habis. Dan aksesnya cepeeeet bangeeet. Manteep daaah pokoknya.

Akhirnya saya putuskan kembali ke perpustakaan Kota Yogyakarta. Tepat pukul 08.30 ternyata perpustakaan masih ditutup. Apa yang terjadi? Ternyata perpustakaan sedang dipakai untuk acara dongeng. Whaat? Saya pun tanya ke pak satpam. 

“Saya bisa masuk kesana nggak ya pak?
Ada keperluan apa mbak ?
Mau pinjem buku (sama wi fi an) jawab dalam hati ehehhee :v
O. maaf mbak perpustakaannya sedang dipakai. Kalau mau nanti kendaraannya tolong diparkir di Toga Mas atau di Toko Buku Gramedia saja.
Tapi saya bisa pinjem kan? ya pak ya?
Iya mbak. Bisa.
O gitu ya pak. Makasih pak.
Iya mbak. Sama-sama.”

Daripada saya bolak balik dari perpustakaan ke rumah nggak bawa apa-apa. Mendingan ini motor saya parkirin di Toga Mas aja. Toh deket. Cuma tinggal nyebrang. Kalau di Gramedia lumayan juga jalannya. Akhirnya masuk ke pintu utama. Disuruh ngisi nama terus dikasih password dan username buat akses wifi gratiiiisssss… eiiitss jangan lupaa tasnya ditaruh di locker dengan cara menitipkan kartu identitas semacam kartu pelajar/mahasiswa, bisa juga KTP atau SIM. Passport juga boleh… ehehehee

Tadaaaaaaaaa sett… langkah pertama adalah cari komik. Yang kedua nyalain wifi. Yang ketiga download film sepuasnyaaa…ehehehee. Eh la tapi kok komik yang saya cari ga ada di tempat? Mungkin masih dipinjem? Yaaa apa boleh buat. Saya cari komik lainnya. Judulnya “Tomo dan Tama”. Jadi, ini komik ceritanya tentang flashback masa kecil kita pas SD. Ada humornya juga. Ada sentilan masalah sosial dan ekonominya juga. Alurnya mengalir. Menarik, mengupas masa lalu menggunakan media bernama komik.. *tsaaaaaah abaikan 


Sampe pukul 10.00 WIB pun perpustakaan ini masih belum ada orangnya. Saya tengok kiri kanan belum ada yang nemenin juga. Masih buku-buku yang tersenyum malu. Biasanya sih udah banyak yang dateng. Tapi berhubung perpustakaan lagi dipake buat acara dongeng anak-anak ya jadi agak sepi. Dan ini keuntungan pribadi buat saya. Aksesnya tambaah cepeeeeet…

Daan batrai saya mulai habis. Saya naik ke lantai dua untuk mencari stop kontak. Daaan benar sajaa disana juga sepiiii. Ruangan dingin dan korden jendela masih tertutup rapat. Akhirnya saya duduk sembari membaca komik. Sedangkan laptop saya biarkan tertidur untuk beberapa saat dan saya lanjutkan untuk berselancar lagi.

Setelah itu adzan dzuhur mulai berkumandang. Akhirnya saya turun ke bawah dan membawa peralatan saya menuju locker. Komik tersebut saya kembalikan ke meja yang bertuliskan “letakkan buku yang sudah dibaca di sini”. Setelah itu saya pergi menuju ke mushola perpustakaan Kota Yogyakarta yang terletak di luar. Selepasnya saya mengembalikan kunci locker ke petugas. Kartu identitas pun juga dikembalikan. Saya putuskan untuk ke area outdor. Disana juga ada tempat duduk. Ada stop kontak juga. Dilengkapi meja yang melingkar. Akhirnya saya lanjutkan lagi berselancarnya. Sembari menikmati suara kendaraan yang bersahut-sahutan. Obrolan orang asing disekitar. Pukulan palu dari sebuah panggung. Dan rasa lapar yang meronta-ronta. Akhirnya saya putuskan untuk pulang. Tiba-tiba saja ada orang yang bertanya ke saya. 

“Mbak. Itu LE NO PO ?
Eh. Iya pak, lagimana?
Bawa charger yang gepeng?
Batin saya. Apanya yang gepeng? Perasaan charger laptop itu bunder yak?
Ah saya bilang aja nggak ada pak.
Berarti nggak bawa ya mbak?
Saya geleng-geleng aja biar lebih cepet..ahhahaaaa.”
Alhasil orang-orang disekitar saya ngeliatin saya. Ditanyain terus-terusan begitu, siapa yang nggak kepo. Kaya diteror. Daaan saya pun pulang. 

Dan nggak kerasa saya sudah mengetikkan hampir empat lembar halaman. Mungkin kalian akan bosen kali ya, baca ini kok nggak habis-habis. Ya saya cukupkan untuk sekian yaaaaak. Share juga pengalaman kalian ke perpustakaan. SIIIIII YUUUUUUU

–TAMAT-

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sleman, 13 Juli 2017
Di tengah-tengah syawal
(Jurnal #16_HR) 

0 komentar