JURNAL #112_ MENIKMATI TAHUN TAHUN TERAKHIR

Percaya tidak kalau aku sebentar lagi akan mati? Tapi aku memilih bertahan.


Sst. Berhenti bicara omong kosong. Aku tidak suka topik ini.


Tahukah kamu bahwa jika kamu bahkan tidak suka, bukan berarti itu tidak baik bagimu?


Iya, kau berulangkali mengatakan itu.


Sekali-kali lakukanlah hal yang tak kau suka dan rasakanlah.


Omong kosong. Itu hanya buang-buang waktu saja.


Sudah kuduga kau akan berkata seperti itu. Oh iya kamu berhak berkata seperti itu juga. Sebab memang tidak ada yang salah. Aku bahkan tak melarangmu. Tapi peraturannya adalah tak semua anggapanmu adalah seratus persen benar dan benar-benar penting.


Baiklah sekarang aku akan diam. Biar yang sehat diam dan mengalah. Silakan bicara.


Hmm... Kamu tahu, kenapa orang diberikan sakit? Agar salah satu pusat organ tubuhnya, yaitu otaknya dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. Kamu juga tidak boleh sombong jika kamu sehat.


Baik, aku salah.


Aku bahkan tidak menyalahkan siapa-siapa. Aku percaya bahwa apa-apa yang telah digariskan Tuhan, adalah yang terbaik bagi kita. Bukan berarti cobaan, bukan berarti ujian, karena memang Tuhan yang menjalankan. Seperti itulah hukum alam berjalan.


Maaf, aku telah berlagak sehat dan jumawa. Semoga keadaan seperti ini menjadikan pelajaran bagi kita serta memang yang terbaik bagi kita. Jadi tak peduli apa kamu sakit atau tidak. Keputusannya adalah.... Jika memang itu yang terbaik untukmu dari Tuhan. Aku percaya akan baik-baik saja.. Serahkanlah padanya selalu.


Terima kasih... Jawaban yang sangat menenangkan... Aku sangat lega mendengarnya...


Akhirnya kali ini diamku sedikit berguna dan perkataanku tidak begitu sia-sia. Hhh.


Hhh... Keep calm


Always. Hhh...

0 komentar