JURNAL #114_ KAMU PAKAI BEASISWA TIDAK?

Dulu, waktu awal-awal masuk kuliah pengen rasanya dapat beasiswa. Ngerasa nggak mau ngrepotin orang tua, pengen bantu orang tua, dan sebagainya, dan sebagainya. Soalnya, dari dulu itu beasiswa di perhuruan tinggi yang saya tempati itu gampang-gampang susah. Kalau pun berhasil ya syukur Alhamdulillah. Kalau tidak ya nggak papa.

Tapi, pola pikir saya mengenai beasiswa sudah mulai berubah. Saya tidak mau lagi berharap pada beasiswa. Toh, saya masih mempunyai kesehatan maupun kemampuan agar nantinya beasiswa tersebut benar-benar diberikan kepada orang yang membutuhkan. Begini awal ceritanya.

Suatu pagi di kampus, saya menemui beberapa kawan saya yang berbondong-bondong mencari beasiswa. Waktu itu pendaftaran beasiswa untuk siswa berprestasi dengan IPK di atas 3.5 dan TOEFL minimal 400 sebagai prasyaratnya. Toh itu masih diseleksi lagi. Sebagian besar kawan-kawan saya waktu itu mendaftar. Mmmm, kalau boleh dibilang hampir setengahnya ikut-ikutan mendaftar. Tapi, waktu itu saya sudah berjanji pada diri saya sendiri sampai sekarang bahwa saya tidak akan mendaftarkan beasiswa selagi (minimal) orangtua saya masih mampu.

Waktu itu aku bertemu dengan salah seorang kawan yang tidak begitu dekat. Lalu aku asal bertanya saja padanya. "Hai... Gimana? Kamu ikutan daftar beasiswa juga?"

"Tidak..."

"La kenapa? Kamu nggak pengen?"

"Aku sebenarnya pengen-pengen saja. Tapi aku tidak bisa begitu saja mendaftar, karena aku yakin di luar sana pasti ada orang yang lebih membutuhkan daripada aku. Aku sendiri juga tidak mau egois, dengan mengatasnamakan demi meringankan beban orang tua harus mendaftar beasiswa. Padahal, sebenarnya kalau dipikir-pikir, untuk makan saja keluarga kami sudah lebih dari cukup."

"Wuau... DEEP DEATH... HHH... Bahkan, jauh daripada itu kita harus benar-benar mempertanggung jawabkan hasil dari beasiswa tadi. Kita harus mengabdi dan tidak serta merta menjadikan beasiswa untuk seremonial belaka."

"Intinya, kalau aku pribadi harus lebih banyak bersyukur dan peduli pada orang lain."

"Adem sekali ceramah Anda pagi ini. HHH."

"SAAELUMAH... ZZZ..."

"HHH...."

0 komentar