Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Sugeng Riyadi Menawi Wonten Lepat Dingapunten
Taqoballahu Minna Wa Minkum
Shiyamana Wa Shiyamakum
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Idulfitri yaaak teman-teman. Semoga ke depan
kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga kita juga masih
bisa dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin
Lamaa sudah nggak ngeblog. Sibuk banget ada
freelance job..ahahaa sok-sok an. Maaf lama banget nggak ngepost. Kali ini mau
share apa ya? Bingung… Oh iya saya baru-baru ini datang ke perpustakaan Kota Yogyakarta.
Iseng-iseng aja main kesana. Sendirian ga ada kawan. (pejuang single lillah)..ehehe
cariaman.com
Perpustakaan Kota Yogyakarta biasanya buka pukul
08.00 di hari Senin-Kamis. Nah tepat malam Jum’at ini saya menyibukkan ke istana
buku tersebut. Waah seneng banget rasanya. Sepiiiiii gak ada banyaak orang. Bahkan
yang nongol baru saya seorang saja ditemani mbak-mbak dan mas-mas pustakawan. Jadi
bener-bener sendiri untuk ukuran pemustaka. Duduk dilihatin buku-buku.. :D
Berangkat dari rumah pukul 07.30 dan sampai lokasi
sekitar pukul 07.50 dengan jarak dari rumah ke perpustakaan sekitar 10 KM.
Ternyata pintu gerbang masih tertutup. Saya putuskan untuk pergi ke
perpustakaan kampus terlebih dahulu karena perjalanan kesana hanya membutuhkan
waktu sekitar 5 menit. Benar saja. Saya ke perpustakaan kampus memang sudah
buka dan sudah banyak motor terparkir. Tapi disana saya hanya numpang wifi an
dan gak masuk ke dalam. Hanya di luar saja. Menunggu motor-motor yang terparkir
(tukang parkir)…ohohohooo
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 tak terasa sudah
15 menit saya menghabiskannya untuk wi fi an. Pertanyaannya. Kenapa saya nggak
masuk ke dalam? Karena wifi kampus dibatasi kuotanya. Sedangkan di perpustakaan
Kota Yogyakarta kita bisa menikmati wifi nya sampe pegel. Sampe malem. Dan sampe
batrai habis. Dan aksesnya cepeeeet bangeeet. Manteep daaah pokoknya.
Akhirnya saya putuskan kembali ke perpustakaan Kota
Yogyakarta. Tepat pukul 08.30 ternyata perpustakaan masih ditutup. Apa yang
terjadi? Ternyata perpustakaan sedang dipakai untuk acara dongeng. Whaat? Saya pun
tanya ke pak satpam.
“Saya bisa masuk kesana nggak ya pak?
Ada keperluan apa mbak ?
Mau pinjem buku (sama wi fi an) jawab
dalam hati ehehhee :v
O. maaf mbak perpustakaannya sedang
dipakai. Kalau mau nanti kendaraannya tolong diparkir di Toga Mas atau di Toko
Buku Gramedia saja.
Tapi saya bisa pinjem kan? ya pak ya?
Iya mbak. Bisa.
O gitu ya pak. Makasih pak.
Iya mbak. Sama-sama.”
Daripada saya bolak balik dari perpustakaan ke rumah
nggak bawa apa-apa. Mendingan ini motor saya parkirin di Toga Mas aja. Toh deket.
Cuma tinggal nyebrang. Kalau di Gramedia lumayan juga jalannya. Akhirnya masuk
ke pintu utama. Disuruh ngisi nama terus dikasih password dan username buat
akses wifi gratiiiisssss… eiiitss jangan lupaa tasnya ditaruh di locker dengan
cara menitipkan kartu identitas semacam kartu pelajar/mahasiswa, bisa juga KTP
atau SIM. Passport juga boleh… ehehehee
Tadaaaaaaaaa sett… langkah pertama adalah cari
komik. Yang kedua nyalain wifi. Yang ketiga download film sepuasnyaaa…ehehehee.
Eh la tapi kok komik yang saya cari ga ada di tempat? Mungkin masih dipinjem? Yaaa
apa boleh buat. Saya cari komik lainnya. Judulnya “Tomo dan Tama”. Jadi, ini
komik ceritanya tentang flashback masa kecil kita pas SD. Ada humornya juga. Ada
sentilan masalah sosial dan ekonominya juga. Alurnya mengalir. Menarik, mengupas masa lalu menggunakan media
bernama komik.. *tsaaaaaah abaikan
Sampe pukul 10.00 WIB pun perpustakaan ini masih
belum ada orangnya. Saya tengok kiri kanan belum ada yang nemenin juga. Masih buku-buku
yang tersenyum malu. Biasanya sih udah banyak yang dateng. Tapi berhubung
perpustakaan lagi dipake buat acara dongeng anak-anak ya jadi agak sepi. Dan ini
keuntungan pribadi buat saya. Aksesnya tambaah cepeeeeet…
Daan batrai saya mulai habis. Saya naik ke lantai
dua untuk mencari stop kontak. Daaan benar sajaa disana juga sepiiii. Ruangan
dingin dan korden jendela masih tertutup rapat. Akhirnya saya duduk sembari
membaca komik. Sedangkan laptop saya biarkan tertidur untuk beberapa saat dan
saya lanjutkan untuk berselancar lagi.
Setelah itu adzan dzuhur mulai berkumandang. Akhirnya
saya turun ke bawah dan membawa peralatan saya menuju locker. Komik tersebut
saya kembalikan ke meja yang bertuliskan “letakkan buku yang sudah dibaca di
sini”. Setelah itu saya pergi menuju ke mushola perpustakaan Kota Yogyakarta
yang terletak di luar. Selepasnya saya mengembalikan kunci locker ke petugas. Kartu
identitas pun juga dikembalikan. Saya putuskan untuk ke area outdor. Disana juga
ada tempat duduk. Ada stop kontak juga. Dilengkapi meja yang melingkar. Akhirnya
saya lanjutkan lagi berselancarnya. Sembari menikmati suara kendaraan yang
bersahut-sahutan. Obrolan orang asing disekitar. Pukulan palu dari sebuah
panggung. Dan rasa lapar yang meronta-ronta. Akhirnya saya putuskan untuk
pulang. Tiba-tiba saja ada orang yang bertanya ke saya.
“Mbak. Itu LE NO PO ?
Eh. Iya pak, lagimana?
Bawa charger yang gepeng?
Batin saya. Apanya yang gepeng? Perasaan
charger laptop itu bunder yak?
Ah saya bilang aja nggak ada pak.
Berarti nggak bawa ya mbak?
Saya geleng-geleng aja biar lebih
cepet..ahhahaaaa.”
Alhasil orang-orang disekitar saya ngeliatin saya. Ditanyain
terus-terusan begitu, siapa yang nggak kepo. Kaya diteror. Daaan saya pun
pulang.
Dan nggak kerasa saya sudah mengetikkan hampir empat
lembar halaman. Mungkin kalian akan bosen kali ya, baca ini kok nggak
habis-habis. Ya saya cukupkan untuk sekian yaaaaak. Share juga pengalaman
kalian ke perpustakaan. SIIIIII YUUUUUUU
–TAMAT-
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Sleman, 13 Juli 2017
Di tengah-tengah syawal
(Jurnal #16_HR)