JURNAL #34_APAKAH KAMU MENDUKUNG (BOY/GIRL) FRIEND?

“Kalau Aku punya pacar kamu marah nggak?”

“Loh kenapa mendadak tanya itu? Kamu habis kebentur apa?”
“Ya kali kamu ga mau temenan sama Aku lagi?”
“Pikiranmu harus diservice dulu daah… Ngapain marah dan ga temenan? Hadeeh… Biasa aja yaa.. Ewwq !”
“Siiip.. Ehehe” <nyengir bareng>

Yang Saya tahu, istilah boy and girl friend itu berasal dari Barat. Bukan berasal dari Timur. Nah karena zaman udah semakin maju, segala perihal dari Barat mulai digandrungi di negeri Timur. Layaknya menemukan sebuah meteor di telaga. Nah lo? Telaga? Ngaco ! Balik, balik, balik !

Sebenarnya ada beberapa pihak yang mendukung gerakan pacaran dan tidak, di bawah teduhnya payung beratas namakan “Islam”. Sewaktu masih sekolah dulu, pernah ada temen Saya yang bertanya kepada mbak-mbak KKN. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini “Mbak, sebenarnya pacaran itu boleh nggak sih?” Nah, Si mbak ini sontak aja terkaget kaget. Bukan jurusan agama tapi jurusan <Apa ya? Saya lupa. Yang jelas bukan agama. Soalnya itu udah lama banget. // Elah, dasar kebanyakan micin, makanya otaknya bermasalah kan? Apa emang udah tua? // Y>

Sorry, balik ke topik. O iya, Saya baru inget! Dia jurusan Bimbingan Konseling. <kayaknya> Hahaha. Dia jawabnya gini kurang lebih, “Kalau pacaran untuk nyemangatin mah gak papa dek. Kaya semisal buat ngingetin “JANGAN LUPA BELAJAR” , “JANGAN LUPA SHOLAT” ,  dan JANGAN-JANGAN yang lain. Gak nek apa ya? Di jangan-janganin terus? Apalagi diperintah-perintah yang lain… Emak Saya teh, juga bisa.. Hahaha…
Tapi, yang jelas untuk saudara-saudara kita yang masih berpacaran. Saya sendiri nggak tahu apa harus sedih apa seneng. Karena bener-bener nggak tahu. Dan belum pernah ngrasain.. Week.. Tapi, kayaknya banyak nggak enaknya dah… ewqwq. Pun, kebetulan ada temen yang kasih tahu “Eh, sekarang A dan B sudah pacaran lo!”  Nah, terus kan Saya bingung mau respon apa? Ya Saya kasih seadanya aja tuh muka bingung sambil ber “oh” ria. Sedangkan dia langsung diem.. Hahahaaa…

Pengalaman teman Saya yang berpacaran, kebanyakan dari mereka sering mengalami cek cok masalah sepele. Atau apalah itu. Intinya, akibat pertengkaran mereka itu, akhirnya berimbas pada pendidikan, lingkaran pertemanan antara sahabatnya <tahu-tahu sahabatnya itu diem-diem suka>, maupun dari pihak orang tuanya. Saya juga bingung mau gimana, bisanya Cuma doain, semoga saudara-saudara kita dimudahkan jalannya di dunia dan di akhirat.

Jujur, Saya sendiri nggak menganut aliran apapun. Entah NU, MUHAMMADIYYAH, termasuk aliran yang umatnya pake item-item atau putih-putih itu. Asli, saya bahkan nggak tahu namanya. Namun karena berkecimpung di Kampus putih dengan orang-orang yang setiap harinya sliwar-sliwer jadi biasa aja lihatnya.. ohohohoo… Sebenarya Saya sendiri pun juga nggak tahu mau ngomong apa. Intinya, dari beberapa aliran tersebut banyak yang mendukung untuk tidak pacaran. Sedangkan jika ada yang mendukung untuk pacaran sendiri kan dari gerakan hati dan pikiran orangnya. Bukan dari agama.. ohoho…

Jadi, entah mau pacaran atau nggak. Udah putus atau belum. Atau apalah itu, tetap sayangilah saudara-saudara kita. Tetep saling bantu. Jangan pernah menganggap sok suci, bersih, dll. Saya Cuma seneng cerita dari kisah, pengalaman, dan perjalanan dari Saya sendiri maupun beberapa orang yang pernah Saya temui dan jumpai. Jadi bukan bermaksud menggurui. Jadi kalian sendiri yang menjalaninya, kalian sendiri pula yang berhak menyimpulkannya. Huaa..

Perkara pacaran atau nggak kan yang menjalani pribadinya masing-masing. Perkara Zina atau nggaknya Saya juga gak tahu. Ada yang bilang iya. Tapi entah lah? Urusan dosa atau nggaknya Saya pun juga gak tahu. Karena nantinya anggota badannya sendiri yang menjawab semua pertanyaan dari Rabbnya. Terlebih, dia sudah memilihnya,  sebelumNya?

0 komentar