JURNAL #76_ BOLEHKAH UCAP SELAMAT HARI IBU?

Hey, kamu sudah ucap selamat hari Ibu belum?
Belum, memang kenapa? 
Sok atuh, bilang. 
Loh, memangnya harus ya? 
Lah, kamu ini bagaimana sih. Kukira barang sepele saja kamu tahu tanpa diberi tahu.
Kenapa kamu yang sewot? Hhh

Laki-laki yang baik adalah yang mengutamakan wanitanya, yaitu ibunya. Namun, dia juga tidak boleh lalai terhadap istri dan anak-anaknya. Eh, btw laki-laki juga harus ucap selamat hari Ibu, gitu?

Kenapa tidak? Hmm. Begini. Aku tidak mewajibkan umat Indonesia mengucapkan selamat hari ibu kepada ibu mereka. Ya kalau ibunya masih hidup. Kalau ibunya sudah meninggal dunia bagaimana?

Ada sedikit kesalahpahaman antara berbagai pemikiran bahwa, loh kita ini umat muslim. Atas dasar apa kita mengucapkan hari Ibu? Kita bahkan tidak tahu asal usulnya, seperti halnya ucapan hari natal atau Valentine bagi umat muslim yang selalu menjadi problematika bangsa ini.

Tolong ya, tolong. Aku tidak menyalahkan akan pikiran kritis kalian mengenai ucapan hari ibu. Tentang boleh tidaknya, penting tidaknya, atau apalah itu. Aku berprasangka baik, mungkin kalian adalah orang-orang baik yang berbakti kepada kedua orang tua. 

Tapi, jika dirunut lagi kita bahkan seringkali nyinyir tanpa sengaja, "ck buat apa merayakan hari Ibu, mengucapkan hari Ibu. Repot-repot bikin kejutan untuk hari Ibu. Toh hakikatnya kita diharuskan berbakti kepada kedua orangtua, khususnya ibu kita, setiap harinya. Bukannya hanya setahun sekali." 

Prasangka atau pemikiran seperti itulah yang seringkali menjebak kita untuk larut ke dalam hal-hal yang bersifat umum menjadi begitu mendalam dan diseret ke ranah agama. Dikit-dikit agama. Yah, beginilah kondisi hidup kita. Hanya bisa sawang sinawang. Syukuri saja. 

Saya jelas, bukan orang yang pandai agama. Bukan orang yang baik. Bukan orang yang berhak menceramahi dan menasihati. Hal itu diluar kehendak saya. Terserah kalian mau beranggapan apa. Yang jelas memang susah ya, menanamkan pola pikir untuk berbaik sangka dan berpikiran positif. Hhh. 

Baiklah, akhir kata saya ingin berkelakar bahwa. Boleh saja kalian ingin mengucapkan atau tidak. Merayakan atau tidak. Menjudge dalam hati atau terang-terangan. Bahkan, memprotesnya secara langsung. Saya hanya bisa mendoakan. Semoga kalian selalu diberikan pemikiran yang jernih dan tidak menganggap segala sesuatu itu "negatif" melulu. Hhh.. 

Alkisah, semoga cerita ini bermanfaat yaak. Boleh banget lo kalau ada yang merasa tidak setuju... It's not a mistake. Santai aje. Wkwk. 

#kontemplasi 
#refleksi 
#alih2selamatan tapi berujungperdebatan

Hhh... Manusiaa.. Manusiaaa.. !? 

0 komentar