Hai !!! Ketemu lagi kita dalam tulisan pagi hari diwarnai sebungkus
nasi untuk sarapan pagi.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan nomor halaman.
Selamat berpraktek !!!
1.
Klik
insert page number. Pilih Bottom of Page
2.
Pilih
format page number
3.
Pilih
angka romawi dan klik start at i
4.
Untuk
menghilangkan angka i pada cover atau halaman sampul. Klik different first page
5.
Untuk
pindah halaman ke header. Letakkan kursor di paragraph terakhir. Klik page layout di bagian breaks pilih next
page.
6.
Kembali
ke menu Insert. Pilih page number lalu top.
7.
Hilangkan
link to previous pada header
8.
Jangan
lupa ! Hilangkan link to previous pada footer.
9.
Untuk
ganti menjadi angka langkahnya sama seperti sebelumnya.
Pilih Insert, Page Number, Format Page Number.
Pilih Format angka 1,2,3 lalu start sesuai kebutuhan.
10.
Untuk
menghapus headernya klik remove page numbers.
11.
Jangan
lupa hilangkan link to previous di bagian header dan footernya.
Demikian
sedikit dari tulisan saya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada postingan
yang lainnya ya! Terima kasih sudah membaca. :)
MEMBUAT HYPERLINK
1. Klik tombol yang akan diberi Hyperlink
2. Pilih menu Insert lalu Hyperlink
3. Tempatkan pada slide yang dituju
4.
Klik OK
SETTING MOUSE CLICK & OVER
1. Klik menu insert lalu pilih action
2.
Pilih Mouse Click jika slide selanjutnya ingin
diklik dan aktifkan Hyperlink to
3.
Pilih Mouse Over jika slide selanjutnya ingin
autoclick tanpa diklik dulu. Aktifkan Hyperlink to
4.
Klik Play Sound untuk slide yang akan
ditambahkan efek suara. Pilih efek suaranya
5.
Klik OK
Demikian tutorial singkatnya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada
postingan yang lainnya ya! Terima kasih sudah membaca. :)
Belajar AGAMA
kok bisa-bisanya NYURI? Nyuri JAWABAN lagi?
Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya
moral gak diasah? Pendidikan sejatinya yang diutamakan bukanlah sebuah nilai,
melainkan sebuah pemahaman dalam pengetahuan tersebut dan akhlak. Meskipun nilai
kita jelek tetapi sebenarnya kita paham bahwa nyuri jawaban itu termasuk akhlak
yang tercela itu berarti pendidikan yang telah kita tempuh selama ini tertata
dengan bagus. Tetapi jika nilai kita bagus toh itu hasil dari nyuri jawaban berarti
pendidikan kita selama ini sia-sia saja. Boleh jadi nilai bagusmu itu membuatmu
menjadikan peringkat pertama tetapi ilmu yang kamu terima bisa saja tidak
diberkahi untuk jadi bermanfaat.
Nyuri jawaban sendiri untungnya apa? Biar gak
remidi? Biar gak jadi yang terakhir? Emang iya itu semua bisa jamin sukses
dunia akhirat? Iya di dunia sukses, belum tentu di akhirat sono. Nyuri jawaban
sama aja KORUPSI. Kok bisa? Iya,
karena sama aja dengan ngambil hak orang lain. Parahnya lagi orang kasih tau
jawaban dan niatnya bantuin ini tapi malah bantu kesesatan. Mau-maunya hak
pribadinya diambil untuk kesesatan. Nah lo. Emang sih, nanti efeknya dicibir “dasar pelit”.
Biarin aja napa, ntar juga kapok yang nyontek, gak nyontek lagi.
Nyuri jawaban itu juga perkara harga diri, sama aja
udah gatau malu lagi dan gabisa bedain jilat ludah sendiri. Jangan hanya
mmikirkan nilai bagus untuk diri sendiri tetapi harga diri digadaikan. Jika mau
menolong, tolong menolonglah dalam kebaikan. Bukannya menolong dalam
kemaksiatan. Tulisan ini bukan untuk merasa “sok” tetapi coba piker lagi.
Jikalau nilai bagusmu itu HARAM. Masihkah kamu TERSENYUM & BANGGA di atas
jerih payah orangtuamu untuk melihat mereka tetap tersenyum disaat mereka
berpanas-panasan dan rela kedinginan untuk mencari sesuap nasi sehari-harinya
bahkan disaat biaya pendidikan nantinya melambung tinggi dan hanya sebuah nama
IJAZAH yang tertera tanpa adanya jiwa mulia. Yakinlah, Tuhan tidak pernah tidur
dan Hukum Alam itu selalu berlaku di kala hukum DUNIA ITU MEMBISU.
Demikian
sedikit dari tulisan saya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada postingan
yang lainnya ya! Terima kasih sudah membaca.
BACA APA HARI INI ?
Apa itu macak dan apa
itu maca? Menurut bahasa Jawa, macak artinya berhias sedangkan maca berarti
membaca. Lalu apa hubungannya? Kita tidak hanya dituntut untuk memperindah diri
kita sendiri HANYA dengan berhias. Contohnya update gadget, update PC, ataupun
materi yang lain. Kenapa? Karena kita perlu memoles pribadi kita dengan
membaca. Membaca apa? Misalnya baca buku, membaca situasi, maupun membaca
perilaku.
Kita harus tahu dimana saatnya menjadi buku dan pembaca.
Buku adalah objek yang kita baca (dalam hal ini bersifat statis). Sedangkan
pembaca adalah diri kita sendiri yang dapat berimajinasi maupun dapat
menyampaikan pikiran sesuai bahasa sendiri (dalam hal ini bersifat dinamis).
Ada saat dimana kita harus bersifat statis dan dinamis, maka dari itu kita
harus pandai-pandai dalam membaca situasi.
Saat statis
kita harus bersikap seolah-olah ada yang selalu melihat kita (Tuhan). Sedangkan
dinamis, jangan mentang-mentang mampu berbuat apa saja kita bisa berbuat
seenaknya saja, melainkan tetap pada circle
(aturannya). Manfaat membaca sendiri secara tidak langsung berpengaruh pada
kehidupan kita, dengan membaca kita bisa mengetahui kekurangan-kekurangan kita,
lebih ekspresif dalam memposisikan diri kita pada sudut pandang maupun situasi
yang sedang kita baca, dan akhirnya pengetahuan kita pun semakin bertambah
sehingga kita menjadi lebih tahu dari sebelumnya.
Demikian sedikit
dari tulisan saya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada postingan yang
lainnya ya! Terima kasih sudah membaca. :)
Berikut ini merupakan langkah memberikan link sumber dan memberikan label postingan pada blog.
MEMBERI LINK SUMBER
1. Copy URL pada
browser (CTRL+C)
2.
Klik Add or Remove Link pada Menu di postingan
3.
Isi text to display dengan nama Sumber lalu Web address tersebut di paste (CTRL+V)
4.
Klik OK
MEMBERI
LABEL
1. Klik label di
sebelah kanan postingan
2.
Tuliskan
nama labelnya
3.
Klik
Selesai
Demikian tutorial singkatnya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada
postingan yang lainnya ya! Terima kasih sudah membaca.
LONG DISTANCE WITH ISLAM
Proses
datangnya cinta? Yang jelas bukan “cinta-cintaan”. Jika kau HANYA memandang
mata, wajah, maupun fisik seseorang tersebut langsung jatuh cinta. BOHONG !!!
Pasti itu tak akan bertahan lama. Jika kau HANYA BISA merasakan cinta itu dari
FISIKnya saja, RUGI lah kamu. Itu tandanya kamu masih anak-anak. Kenapa? Karena
mereka HANYA TAHU “main-main” saja. Pengen refreshing
ngajak pacar, pengen barang ajak pacar. Kapan kau ajak Ayah Ibumu ke
duniamu? Dunia impianmu untuk mereka?
Memang
bisa jika kamu ingin membahagiakan kedua orangtuamu sedangkan kamu HANYA
bermain-main pada pendidikanmu yang akhirnya menjadikanmu tidak focus? dan malah asyik-asyikan dengan
yang namanya “PACARAN” ? Sehebat-hebatnya kamu bisa banggain mereka dengan
“MATERI”, jangan LUPA banggain mereka di “AKHIRAT” !
Susah
memang untuk yang terlanjur udah “PACARAN” tapi coba pikir ulang (refresh). Untungnya apa sih? Punya temen
baru? Bisa diajak sharing? Proses ta’aruf? Proses dakwah? Semua itu memang
langsung instan senengnya tapi mungkin belum terasa pas hari H nya. Semua ada hubungan timbal baliknya, SANTAI
aja ! Bolehlah ada peribahasa bersakit-sakit dahulu lalu bersenang-senang
kemudian, itu juga termasuk hubungan timbal balik. Sedangkan dalam hal ini
bolehlah engkau bersenang-senang dahulu lalu bersakit-sakit kemudian. Sebab
kita tidak tahu, apakah RASA SAKIT itu berupa kita TIDAK PERNAH DITEGUR TUHAN
agar menjauhi “PACARAN” atau ketika kita DIBIARKAN TERLENA dengan makhluk yang
diciptakanNya?
Demikian sedikit dari
tulisan saya. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada postingan yang lainnya ya!
Terima kasih sudah membaca. :)