Tadaaaaaa… Apakah kalian diberi tugas bagaikan mencari jarum
dalam tumpukan jerami? Yaaap seperti itulah kiranya mencari penelitian yang
menggunakan metode filologi. Selama tiga minggu lebih kami para pendekar kuliah
mencari-cari segepok skripsi. Entah itu digital maupun non digital. Entah itu
di internet maupun di perpustakaan. Daaaan
masih banyak lagi panas dingin dan pahit manis yang dilalui. Tentunya sama
dengan kalian. Right?
Hingga suatu masanya kami mencari kata kunci atau
bahasa kerennya keywords dengan
mengetikkan “skripsi menggunakan metode filologi” , “skripsi filologi” , “skripsi
metode filologi” , “penelitian, skripsi, dan disertasi yang menggunakan metode
filologi” , “naskah kuno yang menggunakan metode filologi” , “naskah metode
filologi”. Daaan masih banyak lagi tentunyaaaa… sampai-sampai makan pun tak
enak dan tidur tak nyenyak.. :v Menjelang satu hari sebelum presentasi pun
masih belum dapat juga. Sungguh pengalaman yang mengesankan..
Ada sih skripsi
yang menggunakan metode filologi. But, pas
dibuka ternyata isinya setengah-setengah. Ada yang cuma pendahuluannya tok. Ada yang gak ada nama penulisnya. Daaaaan
masih banyaak lagi tentunya. Karena tidak semua dokumen itu disajikan full dari atas ke bawah. Tergantung perpustakaan
digital tersebut yang mengelola data publikasinya. Apalah daya kita hanya
sebagai research tidak berhak
menuntut kesana kemari. Harus ekstra semangat dan pantang menyerah meskipun
rintangan menghadang. :v
Hingga akhirnya kami sadari, bahwa penggunaan kata
kunci yang diketikkan ke mesin pencari bernama Google tersebut sangatlah
berpengaruh. Kami harus benar-benar menguasai perbendaharaan kata yang benar
dan penggunaan yang tepat pula. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Meskipun
tidak terlalu puas. Seperti contoh di atas. Kita diberi tugas mencari
penelitian menggunakan metode filologi. Dengan
cara memutar otak, kami pun mencari kata kunci yang kemungkinan besar hasilnya
sepadan dengan yang dimaksud. Well,
ternyata benar saja. Meskipun melalui beberapa proses yang panjang. Itu tidaklah
sia-sia. Mengetikkan keywords berbagai
macam hingga akhirnya membuahkan hasil. Yang penting adalah ketelatenan dan
kesabaran yang menjadi kunci pokok research
information. Alhamdulillah akhirnya kami dapat melewati fase itu tanpa
harus mengulang.
“Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian”
Daan
ini dia kumpulan skripsi maupun penelitian yang menggunakan metode filologi yang telah kami cari. Dari pelosok blog maupun perpustakaan digital yang telah
memberikan akses download. Silahkan bagi yang ingin mendownload.
Sleman, 16 Juni 2017
Di sisa sisa ramadhan terakhir
(Jurnal #15_HR)
Selama kurang lebih seminggu ini
saya mengalami pasang surut. Mulai dari layar lcd pecah. Screen susah
digerakkan. Dan yang lebih parah lagi. Kartu SIM di hp saya ngadat. Saya pasang ke hp lain, dia
tidak mau hidup. Sepertinya dia sudah menjadi partnernya hp tersebut. Berkali kali
di pasang ke hp lain pun juga sama saja. Selalu muncul “YOUR SIM CARD IS
REJECTED. WOULD YOU START YOUR PHONE WITHOUT SIM CARD ? ”
Tuhan. Mungkin kah kami tidak berjodoh. ???
Akhirnya saya putuskan untuk menservice hp saya yang sedang sakit ini. Terima kasih sekali selama
kurang lebih enam bulan, anda menemani saya walaupun dalam keadaan sekarat. Sekarang
waktunya anda untuk sembuh dari rasa sakit ini. Anda yang selama ini menemani
saya membantu mengerjakan tugas, menyimpan banyak sekali kenangan, menjadi
teman curhat lewat catatan kecil tersebut, dan masih banyak lagi yang tidak
bisa saya sebutkan. Memang saya yang kurang berhati-hati akan tingkah laku
saya. Meletakkan anda tergeletak dan tak berdaya. Lalu tanpa sengaja pun saya
sendiri yang menginjak anda. Bahkan setelah itu saya juga tak sengaja menjatuhkan
anda dari ketinggian hampir dari satu meter. Kata maaf memang tidak layak anda
terima. Karena kebaikan yang telah anda berikan kepada saya. Namun saya malah
mengacuhkan anda.
Nikmat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan ?
Mungkin ini cara Tuhan menyampaikan pesanNya kepada
saya. Agar tidak terlalu mengabaikan anda. Agar lebih berhati-hati dan merawat
anda. Agar menghargai kerja keras yang telah dikumpulkan, untuk bisa bersama
dengan anda. Dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu saya pelajari dari anda.
Separuh jiwaku pergi
Apakah anda pernah menonton film animasi yang
berjudul Kimi No Nawa ? Ya. Seperti itulah julukan yang tepat untuk
kartu SIM saya. Si oranye ini mungkin memang sudah lama ingin melepaskan
cangkang tuanya. Dia ingin berpindah ke tubuh yang lainnya. Namun masih saja
terhambat akan bentuk tubuh. Harus dipotong agar menjadi lebih kecil lagi.
(Micro SIM CARD). Mungkin dia sudah lelah selama enam tahun ini menemani saya. Terima
kasih karena sudah membiarkan saya berhubungan dengan keluarga, rekan-rekan,
dan guru-guru saya. Berkat anda kami bisa bertukar cerita. Berbagi kabar. Dan masih
banyak lagi tentunya yang tidak mungkin diungkap satu per satu.
Berkunjung ke 3 Store dan Reinkarnasi
Alhasil saya putuskan untuk menyembuhkan pula nomor
saya yang sudah hangus ini. Saya berkunjung ke Tri Store Yogyakarta. Begitu masuk
anda akan diminta untuk mengisi nama, no.hp, dan email di sebuah gadget yang
sudah disediakan di sana. Lalu anda diminta menunggu sekitar lima menit,
setelah itu dipanggil. Anda akan diberi pertanyaan tentang keluhan apa saja
yang sedang dialami. Saya bilang bahwa, nomor tri yang ada sekarang mendadak
tidak aktif. Lalu pegawai tersebut meminta saya untuk menyebutkan lima nomor hp
yang pernah saya hubungi lewat sms maupun telepon di nomor hp yang tidak aktif
tersebut. Dan itu harus lima, tidak boleh kurang, sewaktu saya tawar menawar
dengan pegawai tersebut. Setelah selesai anda juga akan diminta menyiapkan KTP.
Dan gunanya KTP tersebut, kita tidak perlu registrasi sendiri. Karena sudah
diinputkan oleh pegawai tadi. Begitu pula jika kita kehilangan SIM CARD, kita
bisa langsung menggantinya cukup dengan membawa KTP. Nantinya kita akan diberi
SIM CARD baru namun dengan nomor yang masih sama. Alhamdulillah. Kartu sudah berhasil selamat dari ambang kematian.
Sleman, 9 Juni 2017
Di manapun anda berada jaga dan rawat barang yang
anda miliki
(Jurnal #14_HR)
Kalau kamu
ingin pergi cepat, pergilah sendiri. Kalau kamu ingin pergi jauh, pergilah
bersama-sama. Perjalanan ke depan masih panjang. Kita harus bisa melewati
samudra laut tersebut secara bersama-sama. Serta pandai-pandai mempertahankan
kebersamaan.
Jika tidak
bisa akan suatu ilmu, maka belajarlah. Ini bukan masalah menghafal, tapi ilmu
tersebut sudah ada pada diri sendiri dan terikat dalam kehidupan sehari-hari. Kita
masih ada di kapal yang sama meskipun dalam waktu yang berbeda, jika komunikasi
sudah terjalin.
Bagaimanapun
jika ingin berhasil intinya adalah saling membantu satu sama lain. Tentunya
dengan berusaha terlebih dahulu. Bersusah susah dahulu, susah juga demikian. Yah,
meskipun begitu tetap berusaha sendiri dan tahu diri bahwa memang tidak bisa. Maka
dari itu butuh usaha untuk membangun kompetensi. Dimana dengan kompetensi itu
ilmu kita bisa tersalurkan.
Terima kasih
bapak atas kesempatan waktu yang diberikan untuk kami. Masih mau membagi ilmu
dan inspirasi untuk kami meskipun hingga berlarut-larut seperti ini. Namun sedikit
demi sedikit tentunya kami akan belajar dari nasehat Bapak. Semoga apa yang Bapak tularkan dapat bermanfaat.
Sleman, 7 Juni 2017
Dimanapun kaki
berpijak, kita akan menemukan orang yang akan menjadi guru kita
(Jurnal #13_HR)
Wow… I’m appreciate to you. Karya seni yang selama
ini hanya dipandang sebelah di negeri ini bisa anda buktikan di luar sana. Yang
tadinya hanya untuk bahan lelucon akhirnya mereka pun juga tertarik
mengikutinya. Meskipun awalnya berisi tipuan-tipuan kecil, tapi tidak semua orang bisa dan tidak semua orang mampu meniru di
bidang yang telah kita geluti.
Ini berawal dari ketertarikan saya dan sulap. Sejak dulu
saya memang suka menonton acara sulap yang tayang di TV. Entah mulai dari acara
The Master yang mengambil jadwal tayang di RCTI. Maupun pesulap bertopeng yang
dulu juga sering muncul di TRANS TV. Siapapun yang menjadi pesulap disana, saya
akan selalu merasa ingin tahu. Trik seperti apa yang mereka gunakan. Bagaimana bisa.
Dan bagaimana terpikirkan ide-ide cerdas seperti itu dari mereka. Begitulah ide. Tidak bisa ditebak. Muncul begitu
saja, kapan saja, dan dimana saja.
Demian, pesulap asal Jakarta itu telah berhasil
membuat warga Amerika termasuk saya sendiri terkagum-kagum. Mereka yang
menonton acara tersebut tidak bisa berkata apa-apa. Hanya tatapan heran yang
muncul di raut wajah mereka. Begitu pula sang juri yang begitu antusias melihat
penampilannya saat itu. Dan akhirnya Demian berhasil membungkam rasa penasaran
mereka tersebut dengan gemuruh tepuk tangan dari warga Amerika. Mereka pun
mengucapkan selamat atas keberhasilannya di akun sosial media milik Demian. Satu
dua tiga banyak yang memuji. Namun tak jarang, terdapat warga yang sebangsa dan
setanah air pun malah mencibir atas keberhasilannya tersebut. Sebenci kita pada bidang tersebut atau pada
apapun itu bahkan termasuk orang, jangan salahkan Tuhan bila suatu saat nanti
yang anda benci tersebut menjadi apa yang anda kagumi.
Jika seseorang mulai berkarya dalam satu bidang dan
berusaha menggelutinya, disisi lain pula ada seseorang yang mulai mencari-cari
sisi negatifnya. Jika kita sudah berusaha namun selalu gagal dalam mencapai
target. Bukan berarti kita gagal, karena kita telah berusaha dan melalui proses
panjang tersebut. Bahkan jika kita berhasil, pasti masih ada pula yang ingin
mencari-cari sisi kelam kita meskipun kita dilahirkan dari satu ibu pertiwi.
Dimanapun kita berada
Sebesar apapun perjuangan kita
Biarlah mereka mau berkata apa
Kita niatkan yang bersih bukan untuk cari muka
Karena yang berhak menilai diri kita hanyalah Dia, bukan Mereka
Sleman, 4 Juni 2017
Di mana ada followers di situ ada haters and be strong
(Jurnal #12_HR)
Aku yang ingin sekali menjabat tanganmu
Namun engkau sembunyikan tangan kecilmu itu
Mata ingin memeluk namun tak mampu
Hanya bisa menatap tanpa rasa jemu
Dibalik kabut biru yang setengah kelabu
Kini aku mulai khawatir
Akankah kamu sanggup melewati waktu yang terus berligilir
Layaknya kaktus di padang pasir
Masih saja menyimpan cadangan air
Meski hanya untuk seteguk kopi di cangkir
Taukah kamu bahwa mereka juga sama seperti kita
Jangan terlalu memandang ke bawah melalui butiran mata
Memang waktu ada batasnya
Jika masih ada kesempatan pastilah kita akan berjumpa
Sleman, 31 Mei 2017
Di suatu malam yang kelam
(Jurnal #11_HR)