JURNAL #51_ JANGAN PERCAYA TULISAN SAYA

Kalau mau belajar mendalami agama dengan sebaik baiknya, tolong jangan dari internet. Apa lagi jangan belajar dari blog Saya ini, yang isinya gado-gado. Kadang curhatan, puisi, hal-hal konyol, dan sebagainya. Ambil seperlunya saja.. Ehee


Jangan mudah percaya dan terpancing dengan apa yang telah Saya tulis juga. Pada dasarnya setiap penulis itu adalah pengarang. Dan setiap pengarang itu kata-katanya belum tentu bisa dipercaya. Begitu pula jangan (pernah) percaya sama Saya. Cukup percaya dengan Sang Pencipta saja.


Belajarlah pada yang benar-benar ahli di bidangnya. Yang memang sreg dengan hati Anda. Jangan setengah-setengah.


Saya cocok sama ustad ini. Saya mau belajar sama dia. Ya monggo monggo saja. Yang penting tidak menyudutkan lainnya. Ingat, tolong jangan dari internet.

"Saya ini sebenarnya manusia terlaknat. Masih pantaskah Saya hidup?"

Ah, akhir akhir ini sering membahas dosa, agama, dan kematian. Memang kenapa?

Bukankah sewajarnya jika setiap orang pasti memikirkan dosa dan kematian. Maka memperdalam agama?

Begini ceritanya. Ada seorang kawan seperjuangan Saya yang hampir hampir bosan hidup. Apa apa yang dilakoninya tak bergairah. Putus asa karena menganggap dosanya terlalu banyak. Apa benar masih bisa dimaafkan?


Pun, Saya sendiri tak pernah tahu rahasia di balik jagad raya ini. Menurut paham Saya, setiap orang hakikatnya memang memiliki kesalahan dan dosa. Entah itu banyak atau sedikit. Entah masih belum sadar, setengah sadar, atau sudah sadar sekalipun.


Jadi, berlakulah sesuka Anda. Hingga Anda bosan sendiri. Toh, yang bertanggung jawab dengan kehidupan yang disana adalah diri Anda sendiri. Bukan orang lain. Mau sebanyak apapun dosa yang diperbuat, selama kita masih sadar bahwa dengan dosa tersebut kita mau untuk berubah.. Lalu kenapa menyalahkan hidup?

Hidup lah dengan tenang saat ini. Biarlah yang berlalu untuk pelajaran. Jangan jadikan beban. Jadikan untuk kembali menjadi lebih baik lagi. Simpan segala misteri, kesalahan, dan dosa yang telah Anda perbuat. Cukuplah Anda dan Dia yang mengetahui. *

Jangan sia sia kan hidup. Ingat ingatlah, berkat Bapak Ibu lah hidup di dunia. Dan semestinya kita juga ingat, untuk apa kita diciptakan di dunia ini?

Hanya sekadar melakukan kewajiban kah?
Tanpa memahami hakikat hidup?




* NB : dan mereka yang terlihat dan tak terlihat
#jangan terlalu serius bacanya
#seluruh pemikiran Anda terhadap tulisan ini adalah opini milik Anda sendiri
#jadi bukan salah tulisan ini jika kelak Anda berubah
#karena yang menginginkan untuk berubah adalah kehendak, hati, dan pikiran Anda sendiri
#jadilah pembaca yang bijak
#pergolakan
#bosan_hidup
#percayalah, hari esok akan lebih indah daripada hari ini

0 komentar