JURNAL #19_Bidadari Berhati Baja

Kaukah itu? Seseorang yang selama ini bersembunyi


Ataukah Aku yang tengah menikmati mimpi indahku

Tidak, mungkin kamu adalah jawaban dari mimpi itu

Aku hanya menerka-nerka bagaimana bisa Aku bertemu di ruang bawah sadar seperti ini

Kukira kau adalah bidadari yang sempurna 

Namun dimimpiku kau tidaklah secantik yang kukira

Kulitmu hitam pekat bermandikan cahaya matahari

Tubuhmu mengering bak musim kemarau

Tingkahmu tidak seanggun yang kuharapkan

Mungkinkah aku bersanding denganmu? 

Apakah kita akan bahagia? 

Aku bahkan tidak pernah berharap memimpikanmu, tapi inilah yang terjadi 

Aku membeku tak berdaya diantara ribuan cerita yang kau hadirkan

Namun satu yang kutahu pasti selama ini memang kamu tidak pernah muncul ke permukaan 

Kau berlari lari layaknya Siti Hajar dari bukit Shafa ke Marwah

Hanya membawa air sumur untuk bidadari lain di kahyangannya

Sedangkan yang kutahu bidadari itu bermandikan air telaga

Bukan dari tetesan peluh yang kau kumpulkan itu

Aku memang tak tahu apa apa

Ku kira kau adalah salah satu dari para dayang

Namun saat kutengok ke dalam hatiku

Engkaulah bidadari itu

Ya, Bidadari Berhati Baja 

Calon Permaisuriku kelak



Yogyakarta, 15 Sept 2017
















0 komentar