JURNAL #42_PE(LARI)AN
Sembunyi
Padahal Kami tidak bermain
Tidak juga melakukan kesalahan
Lalu lanjut lari (lagi)
Sembunyi (lagi) di tempat gelap
Sayang, kali ini tertangkap
Mereka angkat senjata
Aku turunkan pena
Tidak boleh menulis (lagi)
Mereka bilang Aku melawan
Jelas-jelas Aku tertawan
Dor ! Aku kembali lari (lagi)
Melepas keluarga dan saudaraku
Tapi jangan lari
Menggenggam dendam
Karena Dia Maha Adil
Antologi Puisi Untuk Palestina
0 komentar