JURNAL #45_SAYA SUKA DIA KARENA...

Aslinya. Mau nulis pesan di WA, tapi baru diketik beberapa kata tahu-tahu nutup sendiri. Jadi kalau mau ngetik mesti copy paste di aplikasi pengolah kata dulu. Setelah itu baru kirim. Sekarang ditambah banyak nomor yang nyasar. Huaah. Padahal comment pun tak pernah.  Pertanyaan yang diajukan pun sama. Seneng tapi, kayak artis. Ahahahaa…

Tapi, hati-hati. Modus orang asing , terutama laki-laki itu awal mulanya yang dilihat adalah rupa wajahnya. Hmm.. tapi nggak tahu juga, banyak yang nggak juga kok. Kalau mau jeli. Ewqwq. Heran, masih banyak yaa yang model-model begini.

Kalau dulu, sekarang mungkin juga masih. FB menjadi salah satu sasaran empuk para predator. Mungkin juga tidak hanya FB, beberapa social media yang lain pun bisa menjadi objek pilihan. <Kau kira objek wisata, dipilih segala? / Y> Intinya, motif yang paling sering digunakan adalah inbox. Minta kenalan. Diajak keluar. Tahu-tahu hilang. <Dedemit? / Entah?> Semoga jangan sampai lagi. Pintar-pintar jaga diri aja kuncinya.

Marak sekali yang menjadi korban penipuan di social media. Entah apapun itu motifnya. Jangan pernah meladeni orang asing yang minta kenalan. Udah itu aja. Ntar kalau ditanggepin makin seneng sama kita. Eh. Ewqwq.

Nih, Saya kasih tesis ilmiah penelitian yang nendang.

Jika Kau suka seseorang :
Karena ia cantik/tampan, maka itu nafsu
Karena ia kaya/berkedudukan, maka itu matre
Karena ia pintar/hebat, maka itu kagum
Karena ia baik/perhatian, maka itu balas budi

Tapi, jika Kau suka seseorang karena tak tahu kenapa suka sama dia, maka itulah sesungguhnya hakikat cinta yang dititipkan Allah Sang pemilik hati insan manusia. Hmm… kalau kata Pak Awan BANGUN CINTA ! BUKAN JATUH CINTA !

Janganlah Kau sibuk mencari yang terbaik untuk dicintai atau mencari-cari yang terbaik untuk mencintai. Tapi, lebih kepada bagaimana memantaskan diri, menerima kekurangannya, serta mensyukuri apa yang ada dalam merumuskan konsep pasangan hidup.


IN(SEPI)RASI dari nomor nyasar, predator, para modusable, dan Pak Awan.


0 komentar