JURNAL #97_ PILIH MATI SEKARANG ATAU NANTI

Hey, apakah kalau kita Muhammadiyah berarti pasti masuk surga? Padahal, Muhammadiyah itu jarang bersholawat. Dan yang kutahu, sholawat itu membuat Rasul mempermudah kita di akhirat kelak. Lantas, jika orang Muhammadiyah tapi jarang bersholawat itu terus nasib ke depannya gimana? Terus, apakah NU pasti dijamin masuk surga? Karena mereka bersholawat terus? Lalu, gimana dengan yang salafiyah? Yang berpacu sesuai Sunnah Rasul? Oh, pelik sekali.

Sebentar, biar kuluruskan. Bahwa masing-masing aliran tersebut tidak mempengaruhi setiap orang untuk masuk surga. Yang penting adalah, kita beriman sesuai ajaran yang ditetapkan serta percaya dengan Tuhan. Seperti yang kutahu ini misalnya. Aku pernah mengetahui sendiri bahwa ada orang yang memiliki background NU lalu meninggal di hari Jumat. Ada orang Muhammadiyah yang meninggal di hari Jumat. Pun, orang salafiyah yang meninggal di hari Jumat. Lantas, apakah kalian sudah melihat benang merahnya? Bahwa setiap aliran tidak dapat menjadi patokan khusus untuk mati di hari Jumat. Yang notabene jika orang yang meninggal di hari Jumat itu, akan dijaga dari fitnah kubur. 

Aku juga pernah mendengar bahwa di Padang Mahsyar nanti, kita akan dikumpulkan tanpa alas kaki, tanpa busana yang menutupi badan, serta matahari yang sangat dekat dengan kepala kita. Lalu, tiap orang dipanggil satu per satu. Dan, kita akan ditanya apa yang diperbuat di dunia. 

Lalu, suatu saat aku bertanya pada temanku.

Berarti, kalau orang-orang yang meninggal terlebih dahulu itu termasuk orang yang beruntung ya? Karena dosanya nggak tambah banyak?

Ya iya.

Terus, aku kapan ya?

Kamu beneran mau mati sekarang? Emang udah cukup amalnya?

Ya pengen sih pengen. Tapi jangan. Orang aku amalannya masih segini-gini aja. Nggak nambah-nambah.

Iya juga ya. Mau masuk surga tapi amalannya gitu-gitu aja. Jadi malu.

Ya, aku malah jadi keinget kisah Abu Nawas. Di mana dia meminta surga aja nggak sanggup, tapi pengen dimasukkan di emperan aja udah seneng! Aku apa lagi, seneng banget! Duh! 

Terus, katanya kalau kita di Padang Mahsyar nanti, bakal terpisah sama anggota keluarga kita ya? 

Iya. Kecuali kalau kamu mulai berdoa (di dunia, sekarang) biar dipertemukan besok pas di sana. Toh, mereka juga nggak bakal bisa bantuin kamu pas ditanya macem-macem besok. Karena yang berguna besok ya cuma amalanmu itu. Oho.

Ternyata prosedur untuk ke surga itu nggak mudah ya? Banyak Alang rintangnya? 

Yhaiya to, menurut sampean? 

Jadi, kalau orang yang udah meninggal dunia duluan itu berarti harusnya nggak usah dikasihani ya?

Iya lah. Orang udah waktunya. Kan, justru mereka seneng. Meninggalnya nggak lama-lama. Nggak nambah-nambah dosa pula. Nggak nunggu sampai terompet ditiup.

Duh, aku jadi takut.

Sama.

Terus, masih pengen mati cepet?

Ya nggak tau lah.

Mending sampean bikin jurnal menanti kematian.

Hush, jangan ngawur!

Mon maap yak, sampai sini aja. Nggak kuat aku. Tisu mana tisu? :(

Oh, ke. 



#hasil dari buber keliling
#diskusi tentang Padang Mahsyar

0 komentar